3. Tetapi jangan melihat seperti kain basah kerana kain lain, airnya lain. Allah SWT maha suci daripada demikian itu tamsilnya, tetapi jika ditamsilkan seperti laut dan ombak, harus seperti kata syair;
'
Yang laut itu laut jua pada sedia pertamanya, Maka yang baru itu ombaknya dan sungainya, Jangan mendindingi di kau segala rupa yang menyerupai dirinya, Kerana dengan segala rupa itu dinding daripadanya.
Tetapi ombak beserta dengan laut Qadim, seperti kata; Laut ituQadim, apabila berpalu, baru ombak namanya dikata, tetapi pada hakikatnya laut jua,… kerana laut dan ombak esa tiada dua. Seperti Firman Allah; Allah dengan segala sesuatu meliputi. Sabda Rasullulah saw; Aku daripada Allah, sekelian alam daripada ku.
'
Seperti matahari dengan cahayanya dengan panasnya; namanya tiga hakikatnya satu jua. Seperti isyarat Rasullulah saw; barangsiap mengenal dirinya sanya mengenal Tuhannya.
'
4. Adapun dirinya itu, sungguhpun beroleh nama dan rupa jua, hakikatnya rupanya dan namanya tiada. Seperti bayang-bayang dalam cermin; rupanya dan namanya ada hakikatnya tiada. Seperti sabda Rasullulah saw; Yang Mukmin itucermin samanya mukmin.
'
Ertinya, Nama Allah Mukmin, maka hambanya yang khas pun namanya mukmin. Jika demikian sama dengan Tuhannya, kerana hamba tidak bercerai dengan Tuhannya, dan Tuhan pun tidak bercerai denganhambaNya.
'
bersambung … ke bahagian 3.
'
'
'
Respons to “Al-Muntahi (Bhg: 2)”
'
1.Tidak di keranakan engkau Ya Mohd……..KU jadikan Alam ini. Barang siapa mengenal diri nya sa mengenal Allah …..Baranag siapa mengenal Allah maka binasa diri nya>>?
'
2.Salaam.. fanalah … maka kenallah Allah… bagaimanapun ini bukan proses yang mudah, hanya dengan pertolongannya jua baru mengerti..
'
1.kalau sudah fana maka kenal lah engkau kepada yang sebenarnya diri maka jangan lah kau ragu lagi……..ambil 7 lapis langit dan 7 lapis bumi dan yangdi antara nya kepunyaa an siapa…dan kemudian lihat lah kepada dirimu dari ujung rambut sampai ke ujung kaki kepunyaan siapa?jika engkau ada allah pun ada maka engkau belum mengenal dirimu tetapi bila allah ada engkau tidak ada maka kenallah engkau kepada allah…..semua yang kita jalani ini hanyalah sandiwara…ibarat main bola kalau ga ada kiper nya(kebobolan terus) ya ga seru donk…ga ada ceritanya lagi donk…..subhannallah…..sungguhnikmat semua ini ….jangan lagi engkau berkomunikasi dengan allah jika engkau sudah mengenal jika masih berkomunikasi maka engkau masih terdinding…jika engkau pun masih ingat kepada allah engkau pun masih punya ingat maka engkau pun syirik….hilangkan sampai sekecilapapun kesyirikan yang ada pada dirimu….
'
1.wahai saudaraku….hapuslah komen saya apabila ada yang tidak mengerti dengan yang saya maksud..karena rentan akan fitnah….tapi ya inilah yang sebenarnya….
'
3.Untuk mendapat pertolongan dari Allah bagaimana kah cara nya yang Abdal, dan bagaimana kah cara nya kita hendak beramal dengan mendapat sambutan serta sokongan dari Allah? >> Apa kah itu Ikhlas dan Kesempurnaan yang menjadi pernilaian Allah pada tingkah laku serta perbuatan kita?..
'
1.carilah ilmu yang dari allah bukan ilmu yang dari pada nafsu…ilmu yang dari allah masuk ke telinga gugur ke hati membekas di bathin gugur ke perbuatan dan adab /akhlak……cara mendapat kan ilmu ada yang melalui jalan tarekat dengan amalan tertentu agar terbuka hijab…dan ada yang langsung mendapat kan hidayah dari allah….tetapi insya allah orang yang berniat aja ingin belajar ilmu ini sudah selamat apalagi orang yang menuntut dan mendapatkan ilmu ini…amien ya allah
'
4.Salam.. ..belajarlah cara berkomunikasi dengan Allah. .. beramallah dengan tidak mensyirikkan Allah. ikhlas itu pula bertingkat-tingkat pengertiannya.. satu daripadanya…TIADA DAYA UPAYA KU HANYA ALLAH…
'
5.Apa ka itu IKHSAN untuk digunakan samasa beramal? . serta apa pula yang hendak di Ikhsan kan ketika itu?
'
6.Salaam.. Ikhsan percaya kita melihat Allah,.. jikalau tidak mampu berbuat begitu,.. percaya Allah melihat kita,.. ini lebih mudah kerana kita yakin Allah Maha Melihat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar